Laporan
Studytour Ke Pulau Bali
Tari
Barong
Disusun Oleh :
1. Maulia
Indah Eka Aryanti (21)
2. Su’adul
Malihah (36)
KELAS : XI AK I
SMK NEGERI 1 DEMAK
JL.Sultan
Trenggono no.87 Telp.( 0291)685519,682017
Demak 59516
Fax:(0291)685519
(Website:smkn1demak.co.cc)
(e-mail:smkn1demak@yahoo.com)
Segala
Puji bagi Allah yang telah membantu kami menyelesaikan tugas berupa laporan studytour ke Bali yang dilaksanakan pada
tanggal 02 Januari 2015 sampai 06 Januari 2015 lalu.
Kepada
Bapak Subkhan selaku kepala sekolah yang telah mensetujui peyelenggaraan studytour kelas XI di Pulau
Bali.Kemudian kepada Bapak Alif Tahudi yang telah membimbing kami dengan
matapelajaran Bahasa Indonesia dan memberikan tugas berupa laporan studytour ke Bali sangatlah mendorong
kami dalam menuliskan segala sesuatu yang kami peroleh sebagai wawasan berupa
pengalaman indah dan menjadi wacana yang menarik dan bermanfaat nanti.
Kami
sekelompok dengan segenggam harapan untuk ada sebuah manfaat yang dapat pembaca
peroleh setelah menyimak laporan kami ini. Namun tidak hilang dari kekurangan
tulisan kami baik dari ejaan,penggunaan bahasa,penjabaran dan sebagainya kami
mohon maaf yang sebanyak banyaknya.
Penyusun
Maulia Indah Eka
Aryanti
Su’adul Malihah
DAFTAR ISI
Asal usul sejarah Tari Barong merupakan salah satu
peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang
berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis.Diduga kata
barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang
mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di
Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki
empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu
yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong
merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali.
Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan
demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti
gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.
1.
Untuk
mengetahui asal usul dari seni tari Barong yang ada di Pulau Bali
2.
Untuk menambah
wawasan sebagai salah satu budaya Indonesia yang masih dilestarikan hingga di
era globalisasi ini
1.
Sebagai
pembelajaran ilmu budaya yang ada di Tanah Air Indonesia
2.
Sebagai
intropeksi diri untuk lebih mencintai budaya Indonesia
1.
Bagaimana sejarah
kesenian tari barong?
2.
Apa saja isi
cerita tari barong pada saat studytour?
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari
khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara
kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh
Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud
kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring
runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan
di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan,
Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering
menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum
dan tarian cukup lengkap. Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau,
dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan
kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini
dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil
posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari
kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan
Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita
yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara
Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat
Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Salah satu Barong yang kita tonton dari berbagai macam Tari Barong
di Bali adalah Barong Ket
Barong Ket
Barong
Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali
dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang
lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan,
sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari
kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok
(serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu
burung gagak.
1. Budaya Tari Barong
Gaya hidup
masyarakat Bali diungkapkan dalam tarian mereka. Tidak hanya kita belajar
tentang agama orang Bali dari kreasi tarian mereka, tetapi juga kita dapat
memahami aliran kegiatan budaya dan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
kehidupan sehari-hari. Esensi dari budaya Bali adalah tari dan drama, yang
diadakan selama festival kuil dan dalam upacara-upacara. Tarian dilakukan di
hotel-hotel adalah sebagian kecil dari apa yang tari Bali yang ditawarkan. Tari
Bali berjalan jauh ke belakang sejarah Bali yang ditulis dengan banyak warisan
yang berasal dari Jawa.Tari memenuhi sejumlah fungsi tertentu: Ini mungkin
sebuah saluran untuk mengunjungi dewa-dewa atau setan, para penari bertindak
sebagai semacam hidup repositori. Ini mungkin sebagai selamat datang untuk
mengunjungi para dewa. Di blog ini, saya akan membahas mengenai sedikit
kebudayaan yang berasal dari Bali. Di bali, banyak sekai kebudayaan yang kita
ketahui, saah satunya adalah tarian. Tarianpun banyak macamnya. salah satunya
adalah tari barong. Barong merupakan sebuah karakter daam mitoogi Bali. Barong
adalah raja dari roh dan melambangkan kebaikan. Dalam sebuah pertunjukkan
biasanya barong sering ditampilkan sebagai seekor singa.
Tari
barong menceritakan sebuah pertarungan antara yang baik dan jahat. Tarian ini
adalah contoh klasik dari daerah Bali yang menghasilkan sebuah mitos dan
sejarah yang tercampur menjadi satu kenyataan. Barong adalah binatang purbakala
melukiskan kebajikan dan Rangda adalah binatang purbakala yang maha dahsyat
menggambarkan kebatilan.
2.
Urutan
dalam Tari Barong
Gending
Pembukaan: Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat.
Kemudian muncullah tiga orang yang bertopeng menggambarkan tiga orang yang
sedang membuat tuak ditengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh
harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau : (Barong) itu dan
dalam perkelahian ini hidung salah seorang dari ketiga orang itu digigit oleh
kera.
Babak Pertama : Dua orang penari muncul dan
mereka adalah pengikut-pengikut Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang
sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
Babak
Kedua : Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang dari pengikut
Rangda berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat
kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya
menemui Patih dan bersama sama menghadap Dewi Kunti.
Babak ketiga : Muncullah Dewi Kunti dan anaknya
Sadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa
sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya
Sadewa kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasukkan roh jahat
kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan tetap berniat
mengorbankan anaknya kepada Patihnya untuk membuang sadewa kedalam hutan dan
patih inipun tidak luput dari kemauskan roh jahat oleh setan itu sehingga sang
Patih dengan tiada perasaan kemanusiaan menggiring Sadewa kedalam hutan dan
mengikatnya dimuka Isatana Sang Rangda.
Babak
keempat: Turunlah Dewa Siwa memberikan keabadian hidup kepada Sadewa dan
kejadian ini tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda untuk mengoyak-ngoyak
dan membunuh Sadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang
dianugrahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk
diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk sorga. Permintaan ini dipenuhi
oleh Sadewa. Sang Rangda mendapat Sorga.
Babak
kelima: Kelika salah seorang pengikut Rangda mengahadap kepada Sadewa untuk
diselamatkan juga tetapi ditolah oleh Sadewa. Penolakan ini menimbulkan
perkelahian dan Kalika berubah rupa menjadi babi hutan dan didalam pertarungan
menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya kalika (Burung) berubah
rupa lagi menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sadewa tidak
dapat membunuhnya dan akhirnya Sadewa berubah menjadi Barong karena sama
saktinya maka pertarungan antara Barong melawan Rangda ini tidak ada yang
menang dan dengan demikian pertaruangan dan perkelahian ini berlansung terus
abadi. Kebajikan melawan kebatilan. Kemudian mundullah pengikut pengikut Barong
masing masaing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan
melawan Rangda. Mereka ini semuanya pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian
Sang Rangda.
Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong
yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta
memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini
merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini
dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang
berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman
mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.
Ø Kita sebagai
pemuda penerus bangsa Indonesia harus membudidayakan dan membudidayakan Tarian Barong khas dari Bali, Jangan sampai
negara lain mengambil tarian ini sudah banyak tarian yang diambil oleh negara
lain.
Ø Mengenalkan
seni / kebudayaan Indonesia kepada anak-anak sekolah bertujuan memberikan
gambaran betapa kaya negeri kita akan kebudayaan diharapkan nantinya dapat
terjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Ø Tarian ini
banyak di tonton oleh para pelajar, jadi tariin ini harus menuangkan sikap dan
moral yang positif yang baik untuk di tiru oleh para pelajar atau kita bisa
mengambil hikmah dan maknanya untuk menjadi pemuda yang bermanfaat bagi anak
bangsa zaman sekarang.